SAROLANGUN UPDATE – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sarolangun Sukses menggelar Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2026, di Aula Kantor Bappeda Sarolangun, Rabu (19/03/2025).
Kegiatan Musrenbang RKPD Kabupaten Sarolangun Tahun 2026 ini dibuka oleh Wakil Bupati Sarolangun, Gerry Trisatwika dihadir Pj. Sekda Sarolangun Ir. Dedy Hendry, Para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Para Kabag, Para Camat dan Unsur Forkopimda Sarolangun.
Maria Susanti Plt Kaban Bappeda Sarolangun menyampaikan, bahwa Musrenbang RKPD ini dilaksanakan dalam rangka penyusunan RKPD Kabupaten Sarolangun Tahun 2026, sesuai dengan UU 25 Tahun 2004, Tentang Sistem Pelaksanaan Pembangunan Nasional.
Dalam hal ini disampaikan Bahwa sebelum pelaksanaan Musrenbang RKPD ini, telah di dilakukan juga Musrenbang tingkat Desa mulai dari tanggal 15 – 31 Januari 2025. Dilanjutkan dengan Musrenbang tingkat Kecamatan yang dimulai dari tanggal 10 – 26 Februari 2025.
Untuk tahapan selanjutnya adalah kegiatan musrenbang RKPD yang merupakan tahapan terakhir proses perencanaan untuk penyusunan RKPD tahun 2026. Kedepan juga akan menetapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2026 dengan Peraturan Kepala Daerah.
” RKPD ini akan menjadi pedoman bagi perangkat daerah untuk menyusun APBD tahun 2026. Melalui proses partisipasi ini kami telah melakukan proses penyelarasan rencana kerja seluruh perangkat daerah tahun 2026 dengan visi-misi dan program unggulan serta janji politik Bapak Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun,” katanya.
Sementara itu Wakil Bupati Sarolangun Gerry Trisatwika mengatakan bahwa melalui kegiatan ini Pemerintah Kabupaten Sarolangun ingin memastikan bahwa tahapan penyusunan perencanaan pembangunan daerah berproses dengan menggunakan sistem partisipatif yang dimulai dengan tahapan musrenbang desa dan kelurahan muslim Kecamatan forum konsultasi publik forum gabungan perangkat daerah serta dibahas dan disepakati dalam musrembang RKPD di tingkat Kabupaten Sarolangun.
” Selanjutnya rencana kerja pemerintahan daerah tahun 2026 akan ditetapkan dengan keputusan kepala daerah dan akan digunakan sebagai pedoman penyusunan APBD Tahun Anggaran 2026,” katanya.
Gerry Trisatwika juga menjelaskan bahwa kondisi makro yang akan menjadi bestline awal jabatan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun periode jabatan 2025-2030 dengan poin-poin yang jadi pokok bahasan yaitu pertumbuhan ekonomi.
” Kita lihat di mana sesuai dengan data BPS Kabupaten sarolangun, angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sarolangun pada tahun 2024 sebesar 3,71% dan mengalami penurunan sebesar 0,31% dibandingkan tahun 2023,” katanya.
Penurunan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 yang lalu, lanjut Gerry perlu menjadi perhatian bersama terutama terhadap faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi menurun seperti inflasi, harga komoditas pertanian perkebunan dan tambang atau penurunan investasi yang berkontribusi terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut.
” Akan tetapi meskipun terjadi penurunan Alhamdulillah sebenarnya ekonomi sarolangun secara umum tumbuh di atas 4%,” katanya.
Selain itu, perlu di bahas terkait tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Sarolangun Pada tahun 2024 sebesar 5,03%, masih diatas provinsi Jambi sebesar 4 persen lebih. Tingkat kapasitas angkatan kerja meningkat namun kondisi ini menunjukkan bahwa lapangan kerja yang ada belum sepenuhnya mampu menyerap angkatan kerja yang tersedia sehingga diperlukan program-program dan intervensi dari pemerintah daerah bagaimana mendorong penciptaan lapangan kerja.
” Terutama di sektor-sektor yang memiliki potensi besar yang ada di Kabupaten Sarolangun seperti sektor pertanian perkebunan industri pertambangan dan jasa-jasa lainnya lanjut,” katanya.
Kemudian, Indeks Pembangunan manusia Kabupaten Sarolangun pada tahun 2024 mencapai 73,76% meningkat 0,97% , yang jika dibandingkan dengan tahun 2023 bahwa IPM Kabupaten Sarolangun ini masuk dalam kategori tinggi namun jika dilihat dari IPM yang harus diperhatikan yaitu di mana rata-rata lama sekolah Kabupaten Sarolangun sebesar 8,35 tahun ini.
” Salah satu indikator jadi itu masih dibawah angka 9 tahun dari rata-rata lama sekolah yang ditargetkan maka kondisi ini menunjukkan bahwa akses pendidikan dan kualitas pendidikan di Kabupaten Sarolangun masih perlu kita tingkatkan bersama,” katanya.
” Jika kita perhatikan pada komponen usia harapan hidup yang pada tahun 2024 itu 73,65 tahun dan mempunyai tren yang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kondisi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Sarolangun semakin membaik,” kata dia menambahkan.
(RAP)